Disease
Nurul Hikmah Umar
Kringg..Kring.. . Bunyi
jam waker itu telah membangunkan seorang gadis yang masih betah di tempat
tidurnya . perlahan ia membuka matanya pelan kemudia berjalan pelan . Gadis
yang satu ini sudah di bilang sempurna. kenapa tidak, wajah yang cantik,kulit
putih,anak dari pengusaha terkenal dan merupakan siswa terpintar di sekolah
favorit . dan banyak laki laki yang menginginkannya . sebut saja gadis
blasteran Indonesia -Belanda ini Tamara . Ia tinggal disebuah Apartemen Milik
Ayahnya . ia tinggal bersama beberapa karyawan di apartement itu dan di percaya
untuk mengelolahnya berhubung kedua orangtuanya sangat sibuk jadi Tamara
dititipkan kepada orang terpercaya yaitu Kris .
Baru beberapa Tamara
melangkahkan Kakinya tiba tiba ponselnya berdering .tertulis nama ‘’Dimas’’ di
layar ponsel tersebut dengan cepat bak kilat Tamara menjawab telepon itu .
“Apa lagi sekarang??”
gerutunya pada telepon yang tersambung tersebut .
“Apa aku menggagu
tidurmu???bukalah jendela kamarmu dan hirup udara segar” perintah seorang
lelaki dari seberang sana . Tamara pun menurut dan segera membuka jendela
kamarnya dan terlihat seseorang melambai kepadanya . yang tengah bersandar di
mobilnya
“Ayo kesekolah bersama”
ucapnya lagi .
“Emm,tunggu aku” Tamara
segera bergegas untuk kesekolah bersama Dimas
kekasihnya . Lelaki yang tampan,kaya,namun sangat nakal , dan suka bolos
saat sekolah itu . mereka telah menjalin hubungan sejak dua tahun terakhir .
Dimas adalah lelaki kasar, memukuli orang adalah hobinya .
Meski begitu Dimas tak
pernah menyakiti Tamara sedikitpun , Dimas sangat mencintai Tamara begitupun
sebaliknya.
“Tamara kau didalam??”
tanya seseorang dari luar.
“Emm masuklah Kris”
perintah Tamara kepada kris orang yang
dipercaya merawat Tamara .
“Kau sudah sarapan??ayo
kuantar kau kesekolah!!”Ucap Kris sambil mencari posisi duduk yang menurutnya
nyaman .
“Maafkan aku,Dimas menjemputku tak apakan??”tanya Tamara dan seketika wajah kris berubah tanda tidak
setuju dan sedikit cemburu . Kris memang mencintai Tamara sejak mereka pertama
bertemu di Belanda tempat kelahiran ayahnya , tapi tak mungkin kris tau kalau
Tamara dan Dimas saling mencintai ,Kris tidak mau merusak hubungan mereka .
“Tapi,Tuan selalu
menyuruhku mengantar dan menjemputmu “Ra’’??aku takut tuan akan marah padaku”
jelas kris mencari alasan agar Tamara mau diantar olehnya.
“Ayah takmungkin
melihat kita sekarang, dia sekarang diluar sana yang sibuk dengan urusannya
sendiri. Ayolah kris sekali ini saja kumohon” Tamara terus merengek agar kris
memperbolehkannya jalan bersama Dimas.
“Baiklah,tapi kali ini
saja” ucap kris kemudian bergegas keluar dari Kmar Tamara .
“Terima kasih” ucap
Tamara segera berlari keluar mendahului kris .
“Sudah siap??ucap Dimas
tersenyum sambil membuka pintu mobilnya untuk kekasihnya itu tak lupa Dimas
mengecup sekilas pipi Tamara , Tamara merona dibuatnya dan seketika tubuh
Tamara tegang dan segera masuk ke mobil, Tamara selalu saja seperti itu . Kris
yang sedari tadi memperhatikan mereka dari jauh hanya bisa menahan sakit
hatinya sekarang .
“Andai kau tau perasaanku
Tamara” .
“Sudah sampai putri”
ucap Dimas sambil membuka pintu untuk Tamara saat setelah selesai memarkir
mobilnya . banyak pasang mata yang menatap mereka sinis tentu saja iri ,
pasangan terkaya disekolah,teromantis. Banyak laki laki yang tidak berani
mendekati Tamara mereka tau kalau Tamara adalah milik Dimas laki laki yang
ditakuti semua orang disekolah itu betapa tidak Ayah Dimas pemilik sekolah itu
, siapa saja yang berani menentang Dimas akan dikeluarkan dari sekolah itu .
“Dimas,kau lama sekali”
teriak seseorang berlari kearah Tamara dan Dimas . sebut saja dia Raka teman
dekat Dimas yang juga di percaya menjaga Dimas berhubung orangtua Dimas juga
tergolong sibuk .
“Aishh,kenapa kau
datang sekarang belum sempat aku bermesraan bersama Tamara disini” kata Dimas
yang sedari tadi masih menggemgam tangan Tamara .
“Lihat tempatmu
sekarang, ayolah kita pergi” Ucap Raka sambil menarik tangan Dimas
“Ra ,aku pinjam Dimas
mu dulu yah” ucapnya sambil terkekeh kecil .
“Nanti kita pulang
bersama lagi yah , tunggu aku disini” kata Dimas sambil mengacak rambut Tamara
“Emm,ingat jangan
merekok lagi . Jaga kesehatanmu” nasehat Tamara pada kekasihnya itu
Tamara masih saja
melihat jam yang terpasang di pergelangan tanganya,sedari tadi ia menunggu
Dimas tapi Dimas belum saja menampakkan batang hidungnya . tak lama sebuah
mobil mewah berhenti di depannya. Seketika wajahnya lesu melihat Kris keluar
dari mobil itu .
“Ayo pulang,Tamara”
ucap kris saat telah berdiri didepan Tamara .
“Kris,kumuhon kali ini
saja aku pulang bersama Dimas” ucapnya sambil memohon .
“Tidak bisa Ra , nanti
kamu pulangnya larut seperti dulu kau tak takut dimarahi tuan??”jelsa kris agar
Tamara luluh .
“Tapi kris” belum
sempat Kris menarik Tamara kedalam mobil Dimas segra mencegahnya .
“Lepaskan Tamara” ucap
Dimas yang tak jauh dari kris dan Tamara . kris pun menurut dan melepaskan
genggamannya .
“Kuperingatkan jangan
pulang larut . dan kau jaga dia” ucap kris pada Dimas dan segera masuk dalam mobil dan pergi .
“Untung saja kau datang
cepat, dari mana saja kau . kau tau kakiku pegal berdiri menunggumu disini”
gerutu tamara yang diringi kekehan dari dimas“Maafkan aku sayang,ayo pergi”
ucap dimas sambil memegang tangan tamara .
“mau kemana kita??”
tanya tamara saat mereka tengah bergandengan tangan .
“keseuatu tempat” ucap
dimas dan terus berjalan .
“kemana Raka??”tanya
Tamara lagi .
“Dia pulang lebih
dahulu sebab dia harus mengurus beberapa data yang ada di perusahaan” jelas
Dimas kepada kekasihnya itu
Mereka terus berjalan
di tengah keramaian tanpa melepaskan pegengan mereka sesekali Dimas mencium
Tamara . Kris yang sedari tadi mengintai mereka dari jauh
“Tamara kau tak tau
bagaimana sakitnya “ ucap kris tertunduk .
..“Kau tinggal
sendiri??” tanyaTamara saat berada
dirumah Dimas
“Tidak,aku bersama
Raka” jelas Dimas sambil mengambil posisi duduk yang nyaman menurutnya .
“Orangtuamu masih
diluar??” tanya Tamara lagi
“Emm merekk Uhhukk
uhukk” belum sempat Dimas menyelesaikan
pembicaraanya batuk tiba tiba menyerangnya . selama ini Dimas menderita kanker
paru paru , tetapi chanyeol menyembunyikannya dari Tamara . ia tidak mau Tamara
bersedih untuknya .
“Dimas kau kenapa??” ucap Tamara terkejut sambil
mengusap belakang Dimas . wajah Dimas terus saja memerah , Dimas tak bisa
menahan sakitnya sekarang .
“Emm..aku.a..aku tak
apa!!” Dimas berusaha tenang agar Tamara tidak khawatir .
“Tak apa bagaimana??
Benar kau tak apa??” Tamara semakin panik saat wajah Dimas menjadi pucat
“Sungguh ‘Ra’’ , aku
tak apa. Hanya batuk biasa” Dimas berusaha tersenyum agar Tamara tidak panik.
“Untunglahh,tapi kenapa
wajahmu pucat ???” tanya Tamara lagi .
“Ini sudah malam , ayo
aku akan mengantarmu” Dimas segera mengalihkan pembicaraan dan bergegas berdiri
dan mengulurkan tangannya untuk Tamara .
“Baiklah,kurasa kris
menungguku”Tamara segera menyambut uluran tangan Dimas untuknya .“Selamat
malam, maaf aku mengantarmu sampai disini” ucap Dimas kemudian mencium sekilas
bibir Tamara
“emm..iya pulanglah”
Lagi lagi tubuhTamara menegang dan segera berbalik dan berlari meninggalkan
Dimas . Dimas hanya tersenyum melihat tingkah Tamara
“Kau selalu saja
seperti itu Ra !” Dimas segera masuk mobilnya dan melesat dengan kecepatan
tinggi meninggalkan tempat itu .
“Lelahnya” ucap Tamara
segera merebahkan tubuhnya ke sofa tanpa mengganti seragammnya terlebih dahulu
.
“Dari mana saja kau”
tiba tiba kris muncul tiba tiba dari kamar Tamara
“Ya tuhan..” mata
Tamara langsung bulat karena kaget . Kris segera duduk disampin Tamara
“Kau hampir saja
membunuhku” ucap Tamara kesal sambil memukul lengan kris .
“Apa dia
mengantarmu??”tanya kris sambil ikut menyandarkan badanya ke sofa sambil meihat
langit langit ruangan itu .
“Tentu saja,”ucap
Tamara sambil tersenyum simpul .
“Kau
mencintainya??”tanya kris lagi .
“sangat.” Kata Tamara
singkat .
“kenapa kau menanyakan
itu,ahh kau menyukaiku kan” ucap Tamara sambil menyipitkan matanya dan
menyenggol kris .
“bicara apa kau ini??”
Wajah kris langsung memerah dan segera mengalihkan pembicaraan .
“tadi tuan dan nyonya
menelfon mereka akan pulang minggu depan” jelas kris
“ahh lagi lagi minggu
depan, apa mereka tidak mengkhwatirkanku??” ucap Tamara kesal sambil
melingkarkan tanganya dengan wajah yang cemberut .
“Kau lucu Ra , “ ucap
kris sambil mencubit pipi Tamara. DEG entah kenapa Tamara merasa beda saat kris
mencubit pipinya . Tamara terus saja memandang wajah kris
“Kris, aku baru sadar
kalau kau tampan” kata kata itu keluar dari mulut Tamara tanpa sadar Tamara
mengucapkannya .
“Kau baru sadar
hahahha!!” Kris segera terbahak bahak karena perkataan Tamara barusan
“sungguh kris aku tidak
bercanda”Tamara masih saja menatap kris . kris merasa aneh terhadap tingkah
Tamara dan segera berdiri dari tempatnya .
“Yakkk..kenapa kau
melihatku seperti itu” gerutu kris , dan tiba tiba Tamara menggeleng dan telah
tersdar dari lamunannya .
“A,,apa??” ucap Tamra
tak mengerti apa yang telah terjadi .
“Dasar gila , sudah
lupakan sekarang tidurlah ini sudah larut “ ucap kris sambil mengacak rambut
Tamara
“Em,kau juga kris” ucap
Tamara kemudian berdiri membelakangi kris karena ingin masuk kamarnya .
“Tamara.” panggil kris
Tamara segera berbalik
“Apmhh..” seketika mata
Tamara bulat . belum sempat ia menyelasaikan pembicaraanya kris segera
menciumnya .
“Tidurlah Ra” ucap kris
sambil tersenyum dan pergi meninggalkan Tamara yang masih saja berdiri mematung
di tempatnya .
“kenapa dia
menciumku??”tanya Tamara pada bayanganya sendiri saat Tamara berdiri di depan
cermin besar yang ada dikamarnya itu . matanya tidak bisa tertidur karena
memikirkan kris terus , dan tak seditikpun nama Dimas muncul dalam pikirannya
sekarang . hanya kris yang terus ia pikirkan
“Ahh.. sadarlah Ra, kau
punya Dimas mana mungkin kau menyukai Kris itu , sadarlah Ra” Tamara terus
mengacak rambutnya dan merebahkan tubuhnya di kasur . pikirannya mulai gelisah
“jangan bilang aku
menyukai kris karena kejadian itu..Ahh..tidakk” Tamara segera memukul
kepalannya sendiri . tiba tiba saja ponselnya berdering tanda ada pesan masuk ,
disangkanya itu Dimas kekasihnya dengan segera Tamara meraih ponselnya yang tak jauh dari tempatnya
DEG’ jantung Tamara segera berdetak kencang melihat tulisan yang ada di layar
ponselnya bukan nama Dimas yang muncul tapi Kris .
“Kau sudah tidur??” tulis kris dalam pesan singkat itu .Tamara segera mengabaikan pesan itu . Hatinya mulai
bimbang sekarang. Kenapa wajah kris terus muncul di benaknya .
Dilain tempat Dimas
masih saja terbaring dikamarnya sambil terus memegangi dadanya wajahnya masih
pucat tangannya yang lain masih saja meremas seprai yang ia tempati .
“Dimas??kau baik baik
saja??apakah belum tidur??” tanya Raka dari luar kamar dengan perasaan gelisah
dan khawatir . tapi Dimas masih saja diam ia tak bisa berbicara karena sakit
yang ia rasakan didadanya .
“Dimas??boleh aku
masuk??”tanya Raka lagi kemudian membuka pintu kamar Dimas . melihat Raka masuk
kamarnya Dimas segera berusaha untuk kuat .
“sakit yang mana
Di??kurasa kita harus kembali kerumah sakit”jelas Raka sangat khwatir
“Tak apa !! Apa Ayah
dan Ibu menelponmu tadi??”tanya Dimas
“Eemm , katanya mereka
tidak bisa pulang minggu ini karena pekerjaan mereka”jelas Raka pada sahabatnya
itu .
“Aahh..mereka , apa
mereka tidak mau melihatku sebelum aku pergi??” jelas Dimas yang tiba tiba
“Kau bilang apa
barusan??” tanya Raka heran setelah mendengar perkataan Dimas barusan.
“aH lupakan , kurasa
aku harus memutuskan Tamara . aku tidak mau dia tidak tau masalahku” Dimas
kemudian kembali berbaring saat merasakan sakit didadanya mulai hilang
“Di kurasa kita harus
jujur saja . “ ucap Raka pada Dimas
“Tidak ,aku tidak mau
dia menangis untukku.kuharap besok kau panggil dia kesini aku punya rencana”
jelas Raka
“Baiklah,ini hidupmu
aku tidak boleh melarangnya. Yasudahlah tidurlah “ Raka segera bergegas
meninggalkan Dimas .
Besoknya Tamara benar
benar datang kerumah Dimas,
“Dimana
Dimas??”tanyanya Tamara pada Raka .
“Dikamarnya , masuklah
jika kau ingin bertemu” dengan berat hati Raka mengucapkan kata itu .
“Dimas aku dat...” mata
Tamara langsung terbelalak melihat Dimas tengah berciuman dengan perempuan lain
. Air matanya langsung mengalir deras.
“A..apa ini??” tanyanya
. Dimas segera menghentikan aktifitasnya dan berusaha kuat meski ia ingin
menangis sekarang karena menyakiti perasaan orang yang di cintainya
“kurasa kita harus
putus sekarang” ucap Dimas tanpa seolah olah tidak merasa bersalah sedikit pun
.
“Kurasa harus seperti
itu” dengan gusar Tamara melepaskan cincin pemberian Dimas dari tanganya
kemudian melemparnya pada Dimas.Tamara kemudian berlari keluar dengan air mata
yang terus mangalir di kedua pipinya . Dimas segera tertunduk dan menangis
“Maafkan aku Ra’ ini
terpaksa sungguh “ Dimas masih saja menangis . sedangkan Tamara masih saja berlari dan sekarang ia sampai di suatu tempat dan
duduk sambil menagis di bawah pohon yang ada di tempat itu.
“Tamara” Panggil
seseorang dari belakang
“Kris” Tamara segera
memeluk kris saat kris berdiri didepanya sekarang .
“sudahlah , kau masih
bersamaku” ucap kris menenangkan Tamara
sambil mengusap lembut air mata itu .
“Tamara , aku
mencintaimu” Tamara tak percaya apa yang dikatakan oleh kris barusan dan tanpa
aba aba dari kris , kris segera mencium bibir Tamara lembut . Entah kenapa
Tamara merasa tenang atas perlakuan kris sekarang . Tak lama setelah itu kris
kembali memeluknya . dari jauh Dimas memperhatikan mereka dengan air mata yang
masih saja mengalir di kedua pipinya
“Tamara
kekasihku,kurasa aku bisa pergi.aku mencintaimu Ra sangat.” Ucap Dimas kemudian
mengahpus air matanya dan pergi dari tempat dimana ia bersembunyi .
“Kau menemukannya??”
tanya Raka saat Dimas duduk didekatnya .
“Emm..berikan ini padanya
jika aku sudah pergi nanti” Air mata Raka
tak bisa di bendungnya lagi.
“Kau harus bertahan
untuknya” jelas Raka memberi Dimas semangat
“sudahlah ,semua sudah
terlambat aku tidak bisa mencegahnya . semua salahku” Dimas berusaha
menenangkan pikirnnya.
“Antar aku kerumah
sakit sekarang , dadaku sangat sakit ” Ucap Dimas
“Baiklah kalau itu
maumu” .
Pukul
00.00 WIB
Tamara masih saja
termenung didalam kamarnya . mengingat kejadiannya pagi tadi . Matanya mulai
ingin terlelap karena lelah memikirkan semua kejadiannya tiba tiba saja
ponselnya berdering
“Ra,kau
disana??lekaslah kesini ??”ucap Raka dari seberang sana
“Raka kaukah itu??kau
kenapa??” tanya Tamara yang mulai panik
“Dimas Di...ahh
cepatlah kesini kerumah sakit sekrang” tanpa berpikir panjang Tamara langsung
berlari keluar kamarnya . Tak peduli dengan hawa dingin yang menusuk sampai
ketulang Tamara terus berlari tanpa menggunakan alas kaki . Tamara terus
berlari di tengah malam gelap gulita tanpa ada penerang apapun kakinya mulai
berlumuran darah akibat kakinya bersentuhan dengan aspal . Tamara tidak peduli
seberapa jauh ia berlari , sebarapa dingin udara malam itu , hanya satu dalam
pikirannya .Dimas yah hanya Dimas sesekali ia jatuh tersungkur . Namun ia
bangkit kembali air matanya terus mengalir .
“Dimana Dimas !!??”
Tanya Tamara panik saat tubuhnya telah berada di rumah sakit . Raka tidak
percaya apa yang dilihatnya Tamara berjalan sendiri ditangah malam yang dingin
tanpa alas kaki dan mantel ,
“Mei,kau yakin tak
apa??”tanya Raka tak percaya apa yang dilihatnya
“Dimaana dia??” Tamara
masih saja mencari Dimas yang tidak bersama Raka sekarang.
“Tenanglah Ra, dia
dalam” tanpa berpikir panjag Tamara segera masuk keadalam ruangan dimana Dimas
berada .
“Tamara ”ucap chanyeol
lemah
“Kau kenapa Hah???” air
mata Tamara langsung mengalir deras
“Kenapa kau
kesini??lihat kakimu berdarah??buat apa kau datang kesini,kau bukan lagi
milikku” ucap Dimas berusaha menahan air matanya . Tamara segera mendekat
betapa bedanya Dimasnya sekarang , lemah, pucat , wajahnya kusut, dan
ketampanannya mulai berkurang . Tamara segera memukul Dimas dan masih saja
terus menangis
“Dasar bodoh,kenapa kau
tidak terus terang “ tangisan Tamara semakin keras sangat Dimas segera
menariknya kedalam pelukanya.
“Aku baik baik saja
hanya saja penyakit ku kambuh tenanglah” ucap Dimas berusaha menenangkan
kekasihnya dan berusaha untuk kuat di depan kekasihnya. Dimas segera melepas
semua benda yang melekat dengannya entah apa itu . Dimas segera
menggenggam tangan Tamara dan membawanya
ke sofa yang ada di pojok ruangan itu .
“Duduklah ” Dimas
berusaha tersenyum untuk Tamara . dan pergi beberapa saat kemudian kembali
membawa obat merah .
“Lihat kakimu berdarah
, dasar gadis bodoh kenapa kau kesiini hanya untuk ini” Dimas segera mengobati
kaki Tamara yang sedari tadi masih berlumuran darah . Tamara tidak bisa
membendung air matanya . Apakah Dimas mengerjainya atau sedang menahan sakitnya
?? entahlah .
“Dasar kris , besok aku
akan menghajarnya sampai babak belur beraninya membiarkan gadisku berlari tengah
malam seperti ini” Dimas masih terus mengobati kaki Tamara , air matannya itu berusaha ia sembunyikan ia tidak
mau kalau Tamara mengetahui kerapuhanya sekarang .
“Nah, sudah selesai
lain kali kalau kau berlari pakai sepatu” kekeh Dimas . Tamara hanya bisa
menatapnya sambil terus menangis .
Dimas tidak tega melihat Tamara menangis
untuknya . perlahan Dimas mengapus air mata itu dengan lembut dan menatap Tamar
dalam dalam , Dimas terus mengusap wajah itu .
“kenapa kau terlihat
lain??” tanya Tamara
“Ini akibat aku putus
darimu” kekeh Dimas. Dimas terus menatap Tamara dalam sejurus kemudian Dimas
mencium Tamara dengan lembut . Lagi lagi membuat Tamara merona dan tegang
“Kau selalu saja
seperti ini” ucap Dimas sambil tersenyum
dan kembali mencium Tamara dan sangat lama .
“Pulanglah ini sudah
sangat larut , nanti kris mencarimu” ucap Dimas terus menggengam tangan Tamara
kuat dan mengelus rambut Tamara
“Kau yakin , kau tak
apa??” tanya Tamara yang sudah mulai tenang
“Emm,besok aku boleh
keluar dari tempat ini percayalah” Dimas masih saja berusaha tersenyum untuk
kekasihnya itu
“Baiklah” Tamara
kemudian beranjak berdiri
“Maafkan aku , aku tak bisa mengantarmu”
“Tak apa “ Tamara
segera berbalik tiba tiba Dimas
memeluknya dari belakang
“Aku mencintaimu Ra .
sangat !!” ucap Dimas membuat Tamara merasakan hangat di tubuhnya
“Aku juga ” perlahan
Dimas mengecup bibir,alis,mata dan hidung Tamara secra lembut . entah kenapa
Tamara merasa sesuatu yang akan hilang .
“I LOVE YOU TAMARA”
ucap Dimas tersenyum tak lama setelah itu Dimas terjatuh dari pelukan Tamra
sontak saja Tamara langsung kaget dan jangtungnya tiba tiba berhenti berdetak
“Dimas...kau
kenapa??”Tamara terus mengguncang tubuh kekasihnya itu yang sudah kaku .Namun
Dimas tak meresponnya sedikit pun .
“Dimas jangan
pergi..buka matamu , kumohon” tangisan
Tamara mulai meledak dengan sangat keras tenta saja Raka dan beberapa dokter
berlari masuk untung menolong Dimas
“Tamara, kau baik baik
saja ??” Raka segera membantu Tamara
untuk berdiri
“Bgaimana dia ??” Tamara
segera menangis dalm pelukan Raka . Raka hanya bisa melimpahkan air matanya
melihat sahabatnya telah pergi . dan tak lama kedua orang tua Dimas datang di
tempat itu . Tamara tak percaya sebagian nyawanya pergi begitu saja .
.Tamara masih saja
duduk termenung menghadap jendela , air matanya masih terus bercucuran keluar
Ia ingin sendiri sekarang .
“kau didalam??” tanya
kris dari luar .
“Kumohon kris biarkan
aku sendiri” jelas Tamara namun kris tidak menghiraukan perkataan Tamara dan
langsung masuk tanpa persetujuan Tamara
“Lihat dirimu,
berhentilah menangis , dia tidak mungkin kembali . percuma Ra” kris kemudian
menghapus air mata Tamara dengan sangat lembut
“Kumohon kris , jangan
tinggalkan aku” Tamara segera memeluk kris dan meluapkan kesedihannya.
“ini” kris melepaskan
pelukan Tamara ,dan menyodorkan sebuah kotak yang berukuran kecil serta satu
buah kertas entahlah mungkin itu sebuah surat.
“Apa ini??” tanya
Tamara
“Lihatlah,nanti kau
juga akan mengetahuinya . ini dari Dimas,Raka memberikannya padaku ,kurasa aku
harus keluar , kumohon jangan menangis lagi” kris kemudian meninggalkan Tamara
. perlahan Tamara membuka kotak tersebut , terlihat dua buah cincin yang pernah
ia kenakan bersama Dimas air matanya kembali mengalir . perlahan Tamara membuka
surat pemberian Dimas untuknya
To Tamara.
Halo sayangku. Maafkan aku telah
memutuskanmu aku sangat menyesal . disaat kau membaca tulisanku ini mungkin aku
tak disampingmu lagi , dimana aku takbisa memelukmu lagi , menciummu lagi , dan
menjemputmu kesekolah . Jaga kesehatanmu Ra. kau tau aku sangat sangat
mencintaimu . maaf aku tidak bisa datang ke ulang tahunmu minggu depan . andai
bisa aku akan menghadiahkanmu seluruh
bintang di langit . belajarlah yang giat . oh iya kuharap kau bisa bahagia
dengan Kris hyung . kau tau aku sangat marah saat kris menciummu waktu itu .
kau tau kan tanganku gatal jika tidak memukul orang . aku akan mengahajarnya
jika aku bertemu dan beraninya mengambil sebagian hati gadisku kuharap nanti
kita bertemu di tempat lain dan tersenyumlah setiap hari untukku dan aku akan
bahagia di sini. kuharap kau memakai cincin ini dan berikan punyaku pada kris ,
Aku mohon . Kau tau aku mencintaimu sangat . sudahlah dadaku sesak , tanganku
mulai keriting gara gara menulis untukmu , dan sampai kapan mataku lembab dan
berair?? Dan kenapa kertasnya basah??kurasa atap rumah sakit ini bocor . dasar
katanya rumah sakit mewah kok bocor . ah sudahlah lupakan .I LOVE YOU TAMARA
Dimas
Tampan^^
TAMAT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar