SELAMAT DATANG DI MADING ROSIS SMAN 1 BARRU

SELAMAT DATANG DI MADING ROKSIS SMA NEGERI 1 BARRU

Cerpen "Disease" oleh Nurul Hikmah Umar



Disease
Nurul Hikmah Umar
Kringg..Kring.. . Bunyi jam waker itu telah membangunkan seorang gadis yang masih betah di tempat tidurnya . perlahan ia membuka matanya pelan kemudia berjalan pelan . Gadis yang satu ini sudah di bilang sempurna. kenapa tidak, wajah yang cantik,kulit putih,anak dari pengusaha terkenal dan merupakan siswa terpintar di sekolah favorit . dan banyak laki laki yang menginginkannya . sebut saja gadis blasteran Indonesia -Belanda ini Tamara . Ia tinggal disebuah Apartemen Milik Ayahnya . ia tinggal bersama beberapa karyawan di apartement itu dan di percaya untuk mengelolahnya berhubung kedua orangtuanya sangat sibuk jadi Tamara dititipkan kepada orang terpercaya yaitu Kris .
Baru beberapa Tamara melangkahkan Kakinya tiba tiba ponselnya berdering .tertulis nama ‘’Dimas’’ di layar ponsel tersebut dengan cepat bak kilat Tamara menjawab telepon itu .
“Apa lagi sekarang??” gerutunya pada telepon yang tersambung tersebut .
“Apa aku menggagu tidurmu???bukalah jendela kamarmu dan hirup udara segar” perintah seorang lelaki dari seberang sana . Tamara pun menurut dan segera membuka jendela kamarnya dan terlihat seseorang melambai kepadanya . yang tengah bersandar di mobilnya
“Ayo kesekolah bersama” ucapnya lagi .
“Emm,tunggu aku” Tamara segera bergegas untuk kesekolah bersama Dimas  kekasihnya . Lelaki yang tampan,kaya,namun sangat nakal , dan suka bolos saat sekolah itu . mereka telah menjalin hubungan sejak dua tahun terakhir . Dimas adalah lelaki kasar, memukuli orang adalah hobinya .
Meski begitu Dimas tak pernah menyakiti Tamara sedikitpun , Dimas sangat mencintai Tamara begitupun sebaliknya.
“Tamara kau didalam??” tanya seseorang dari luar.
“Emm masuklah Kris” perintah Tamara  kepada kris orang yang dipercaya merawat Tamara .
“Kau sudah sarapan??ayo kuantar kau kesekolah!!”Ucap Kris sambil mencari posisi duduk yang menurutnya nyaman .
“Maafkan aku,Dimas  menjemputku tak apakan??”tanya Tamara  dan seketika wajah kris berubah tanda tidak setuju dan sedikit cemburu . Kris memang mencintai Tamara sejak mereka pertama bertemu di Belanda tempat kelahiran ayahnya , tapi tak mungkin kris tau kalau Tamara dan Dimas saling mencintai ,Kris tidak mau merusak hubungan mereka .
“Tapi,Tuan selalu menyuruhku mengantar dan menjemputmu “Ra’’??aku takut tuan akan marah padaku” jelas kris mencari alasan agar Tamara mau diantar olehnya.
“Ayah takmungkin melihat kita sekarang, dia sekarang diluar sana yang sibuk dengan urusannya sendiri. Ayolah kris sekali ini saja kumohon” Tamara terus merengek agar kris memperbolehkannya jalan bersama Dimas.
“Baiklah,tapi kali ini saja” ucap kris kemudian bergegas keluar dari Kmar Tamara .
“Terima kasih” ucap Tamara segera berlari keluar mendahului kris .
“Sudah siap??ucap Dimas tersenyum sambil membuka pintu mobilnya untuk kekasihnya itu tak lupa Dimas mengecup sekilas pipi Tamara , Tamara merona dibuatnya dan seketika tubuh Tamara tegang dan segera masuk ke mobil, Tamara selalu saja seperti itu . Kris yang sedari tadi memperhatikan mereka dari jauh hanya bisa menahan sakit hatinya sekarang .
“Andai kau tau perasaanku Tamara” .                 
“Sudah sampai putri” ucap Dimas sambil membuka pintu untuk Tamara saat setelah selesai memarkir mobilnya . banyak pasang mata yang menatap mereka sinis tentu saja iri , pasangan terkaya disekolah,teromantis. Banyak laki laki yang tidak berani mendekati Tamara mereka tau kalau Tamara adalah milik Dimas laki laki yang ditakuti semua orang disekolah itu betapa tidak Ayah Dimas pemilik sekolah itu , siapa saja yang berani menentang Dimas akan dikeluarkan dari sekolah itu .
“Dimas,kau lama sekali” teriak seseorang berlari kearah Tamara dan Dimas . sebut saja dia Raka teman dekat Dimas yang juga di percaya menjaga Dimas berhubung orangtua Dimas juga tergolong sibuk .
“Aishh,kenapa kau datang sekarang belum sempat aku bermesraan bersama Tamara disini” kata Dimas yang sedari tadi masih menggemgam tangan Tamara .
“Lihat tempatmu sekarang, ayolah kita pergi” Ucap Raka sambil menarik tangan Dimas
“Ra ,aku pinjam Dimas mu dulu yah” ucapnya sambil terkekeh kecil .
“Nanti kita pulang bersama lagi yah , tunggu aku disini” kata Dimas sambil mengacak rambut Tamara
“Emm,ingat jangan merekok lagi . Jaga kesehatanmu” nasehat Tamara pada kekasihnya itu
Tamara masih saja melihat jam yang terpasang di pergelangan tanganya,sedari tadi ia menunggu Dimas tapi Dimas belum saja menampakkan batang hidungnya . tak lama sebuah mobil mewah berhenti di depannya. Seketika wajahnya lesu melihat Kris keluar dari mobil itu .
“Ayo pulang,Tamara” ucap kris saat telah berdiri didepan Tamara .
“Kris,kumuhon kali ini saja aku pulang bersama Dimas” ucapnya sambil memohon .
“Tidak bisa Ra , nanti kamu pulangnya larut seperti dulu kau tak takut dimarahi tuan??”jelsa kris agar Tamara luluh .
“Tapi kris” belum sempat Kris menarik Tamara kedalam mobil Dimas segra mencegahnya .
“Lepaskan Tamara” ucap Dimas yang tak jauh dari kris dan Tamara . kris pun menurut dan melepaskan genggamannya .
“Kuperingatkan jangan pulang larut . dan kau jaga dia” ucap kris pada Dimas  dan segera masuk dalam mobil dan pergi .
“Untung saja kau datang cepat, dari mana saja kau . kau tau kakiku pegal berdiri menunggumu disini” gerutu tamara yang diringi kekehan dari dimas“Maafkan aku sayang,ayo pergi” ucap dimas sambil memegang tangan tamara .
“mau kemana kita??” tanya tamara saat mereka tengah bergandengan tangan .
“keseuatu tempat” ucap dimas dan terus berjalan .
“kemana Raka??”tanya Tamara  lagi .
“Dia pulang lebih dahulu sebab dia harus mengurus beberapa data yang ada di perusahaan” jelas Dimas kepada kekasihnya itu
Mereka terus berjalan di tengah keramaian tanpa melepaskan pegengan mereka sesekali Dimas mencium Tamara . Kris yang sedari tadi mengintai mereka dari jauh
“Tamara kau tak tau bagaimana sakitnya “ ucap kris tertunduk .
..“Kau tinggal sendiri??” tanyaTamara  saat berada dirumah Dimas
“Tidak,aku bersama Raka” jelas Dimas sambil mengambil posisi duduk yang nyaman menurutnya .
“Orangtuamu masih diluar??” tanya Tamara lagi
“Emm merekk Uhhukk uhukk” belum sempat Dimas  menyelesaikan pembicaraanya batuk tiba tiba menyerangnya . selama ini Dimas menderita kanker paru paru , tetapi chanyeol menyembunyikannya dari Tamara . ia tidak mau Tamara bersedih untuknya .
“Dimas  kau kenapa??” ucap Tamara terkejut sambil mengusap belakang Dimas . wajah Dimas terus saja memerah , Dimas tak bisa menahan sakitnya sekarang .
“Emm..aku.a..aku tak apa!!” Dimas berusaha tenang agar Tamara tidak khawatir .
“Tak apa bagaimana?? Benar kau tak apa??” Tamara semakin panik saat wajah Dimas menjadi pucat
“Sungguh ‘Ra’’ , aku tak apa. Hanya batuk biasa” Dimas berusaha tersenyum agar Tamara tidak panik.
“Untunglahh,tapi kenapa wajahmu pucat ???” tanya Tamara lagi .
“Ini sudah malam , ayo aku akan mengantarmu” Dimas segera mengalihkan pembicaraan dan bergegas berdiri dan mengulurkan tangannya untuk Tamara .
“Baiklah,kurasa kris menungguku”Tamara segera menyambut uluran tangan Dimas untuknya .“Selamat malam, maaf aku mengantarmu sampai disini” ucap Dimas kemudian mencium sekilas bibir Tamara
“emm..iya pulanglah” Lagi lagi tubuhTamara menegang dan segera berbalik dan berlari meninggalkan Dimas . Dimas hanya tersenyum melihat tingkah Tamara
“Kau selalu saja seperti itu Ra !” Dimas segera masuk mobilnya dan melesat dengan kecepatan tinggi meninggalkan tempat itu .
“Lelahnya” ucap Tamara segera merebahkan tubuhnya ke sofa tanpa mengganti seragammnya terlebih dahulu .
“Dari mana saja kau” tiba tiba kris muncul tiba tiba dari kamar Tamara
“Ya tuhan..” mata Tamara langsung bulat karena kaget . Kris segera duduk disampin Tamara
“Kau hampir saja membunuhku” ucap Tamara kesal sambil memukul lengan kris .
“Apa dia mengantarmu??”tanya kris sambil ikut menyandarkan badanya ke sofa sambil meihat langit langit ruangan itu .
“Tentu saja,”ucap Tamara sambil tersenyum simpul .
“Kau mencintainya??”tanya kris lagi .
“sangat.” Kata Tamara singkat .
“kenapa kau menanyakan itu,ahh kau menyukaiku kan” ucap Tamara sambil menyipitkan matanya dan menyenggol kris .
“bicara apa kau ini??” Wajah kris langsung memerah dan segera mengalihkan pembicaraan .
“tadi tuan dan nyonya menelfon mereka akan pulang minggu depan” jelas kris
“ahh lagi lagi minggu depan, apa mereka tidak mengkhwatirkanku??” ucap Tamara kesal sambil melingkarkan tanganya dengan wajah yang cemberut .
“Kau lucu Ra , “ ucap kris sambil mencubit pipi Tamara. DEG entah kenapa Tamara merasa beda saat kris mencubit pipinya . Tamara terus saja memandang wajah kris
“Kris, aku baru sadar kalau kau tampan” kata kata itu keluar dari mulut Tamara tanpa sadar Tamara mengucapkannya .
“Kau baru sadar hahahha!!” Kris segera terbahak bahak karena perkataan Tamara barusan
“sungguh kris aku tidak bercanda”Tamara masih saja menatap kris . kris merasa aneh terhadap tingkah Tamara dan segera berdiri dari tempatnya .
“Yakkk..kenapa kau melihatku seperti itu” gerutu kris , dan tiba tiba Tamara menggeleng dan telah tersdar dari lamunannya .
“A,,apa??” ucap Tamra tak mengerti apa yang telah terjadi .
“Dasar gila , sudah lupakan sekarang tidurlah ini sudah larut “ ucap kris sambil mengacak rambut Tamara
“Em,kau juga kris” ucap Tamara kemudian berdiri membelakangi kris karena ingin masuk kamarnya .
“Tamara.” panggil kris Tamara segera berbalik
“Apmhh..” seketika mata Tamara bulat . belum sempat ia menyelasaikan pembicaraanya kris segera menciumnya .
“Tidurlah Ra” ucap kris sambil tersenyum dan pergi meninggalkan Tamara yang masih saja berdiri mematung di tempatnya .
“kenapa dia menciumku??”tanya Tamara pada bayanganya sendiri saat Tamara berdiri di depan cermin besar yang ada dikamarnya itu . matanya tidak bisa tertidur karena memikirkan kris terus , dan tak seditikpun nama Dimas muncul dalam pikirannya sekarang . hanya kris yang terus ia pikirkan
“Ahh.. sadarlah Ra, kau punya Dimas mana mungkin kau menyukai Kris itu , sadarlah Ra” Tamara terus mengacak rambutnya dan merebahkan tubuhnya di kasur . pikirannya mulai gelisah
“jangan bilang aku menyukai kris karena kejadian itu..Ahh..tidakk” Tamara segera memukul kepalannya sendiri . tiba tiba saja ponselnya berdering tanda ada pesan masuk , disangkanya itu Dimas kekasihnya dengan segera Tamara  meraih ponselnya yang tak jauh dari tempatnya DEG’ jantung Tamara segera berdetak kencang melihat tulisan yang ada di layar ponselnya bukan nama Dimas yang muncul tapi Kris .
Kau sudah tidur??” tulis kris dalam pesan singkat itu .Tamara  segera mengabaikan pesan itu . Hatinya mulai bimbang sekarang. Kenapa wajah kris terus muncul di benaknya .
Dilain tempat Dimas masih saja terbaring dikamarnya sambil terus memegangi dadanya wajahnya masih pucat tangannya yang lain masih saja meremas seprai yang ia tempati .
“Dimas??kau baik baik saja??apakah belum tidur??” tanya Raka dari luar kamar dengan perasaan gelisah dan khawatir . tapi Dimas masih saja diam ia tak bisa berbicara karena sakit yang ia rasakan didadanya .
“Dimas??boleh aku masuk??”tanya Raka lagi kemudian membuka pintu kamar Dimas . melihat Raka masuk kamarnya Dimas segera berusaha untuk kuat .
“sakit yang mana Di??kurasa kita harus kembali kerumah sakit”jelas Raka sangat khwatir
“Tak apa !! Apa Ayah dan Ibu menelponmu tadi??”tanya Dimas
“Eemm , katanya mereka tidak bisa pulang minggu ini karena pekerjaan mereka”jelas Raka pada sahabatnya itu .
“Aahh..mereka , apa mereka tidak mau melihatku sebelum aku pergi??” jelas Dimas yang tiba tiba
“Kau bilang apa barusan??” tanya Raka heran setelah mendengar perkataan Dimas barusan.
“aH lupakan , kurasa aku harus memutuskan Tamara . aku tidak mau dia tidak tau masalahku” Dimas kemudian kembali berbaring saat merasakan sakit didadanya mulai hilang
“Di kurasa kita harus jujur saja . “ ucap Raka pada Dimas
“Tidak ,aku tidak mau dia menangis untukku.kuharap besok kau panggil dia kesini aku punya rencana” jelas Raka
“Baiklah,ini hidupmu aku tidak boleh melarangnya. Yasudahlah tidurlah “ Raka segera bergegas meninggalkan Dimas .
Besoknya Tamara benar benar datang kerumah Dimas,
“Dimana Dimas??”tanyanya Tamara pada Raka .
“Dikamarnya , masuklah jika kau ingin bertemu” dengan berat hati Raka mengucapkan kata itu .
“Dimas aku dat...” mata Tamara langsung terbelalak melihat Dimas tengah berciuman dengan perempuan lain . Air matanya langsung mengalir deras.
“A..apa ini??” tanyanya . Dimas segera menghentikan aktifitasnya dan berusaha kuat meski ia ingin menangis sekarang karena menyakiti perasaan orang yang di cintainya
“kurasa kita harus putus sekarang” ucap Dimas tanpa seolah olah tidak merasa bersalah sedikit pun .
“Kurasa harus seperti itu” dengan gusar Tamara melepaskan cincin pemberian Dimas dari tanganya kemudian melemparnya pada Dimas.Tamara kemudian berlari keluar dengan air mata yang terus mangalir di kedua pipinya . Dimas segera tertunduk dan menangis
“Maafkan aku Ra’ ini terpaksa sungguh “ Dimas masih saja menangis . sedangkan Tamara  masih saja berlari  dan sekarang ia sampai di suatu tempat dan duduk sambil menagis di bawah pohon yang ada di tempat itu.
“Tamara” Panggil seseorang dari belakang
“Kris” Tamara segera memeluk kris saat kris berdiri didepanya sekarang .
“sudahlah , kau masih bersamaku” ucap kris menenangkan Tamara  sambil mengusap lembut air mata itu .
“Tamara , aku mencintaimu” Tamara tak percaya apa yang dikatakan oleh kris barusan dan tanpa aba aba dari kris , kris segera mencium bibir Tamara lembut . Entah kenapa Tamara merasa tenang atas perlakuan kris sekarang . Tak lama setelah itu kris kembali memeluknya . dari jauh Dimas memperhatikan mereka dengan air mata yang masih saja mengalir di kedua pipinya
“Tamara kekasihku,kurasa aku bisa pergi.aku mencintaimu Ra sangat.” Ucap Dimas kemudian mengahpus air matanya dan pergi dari tempat dimana ia bersembunyi .
“Kau menemukannya??” tanya Raka saat Dimas duduk didekatnya .
“Emm..berikan ini padanya jika aku sudah pergi nanti” Air mata Raka  tak bisa di bendungnya lagi.
“Kau harus bertahan untuknya” jelas Raka memberi Dimas semangat
“sudahlah ,semua sudah terlambat aku tidak bisa mencegahnya . semua salahku” Dimas berusaha menenangkan pikirnnya.
“Antar aku kerumah sakit sekarang , dadaku sangat sakit ” Ucap Dimas
“Baiklah kalau itu maumu” .
Pukul 00.00 WIB
Tamara masih saja termenung didalam kamarnya . mengingat kejadiannya pagi tadi . Matanya mulai ingin terlelap karena lelah memikirkan semua kejadiannya tiba tiba saja ponselnya berdering
“Ra,kau disana??lekaslah kesini ??”ucap Raka dari seberang sana
“Raka kaukah itu??kau kenapa??” tanya Tamara yang mulai panik
“Dimas Di...ahh cepatlah kesini kerumah sakit sekrang” tanpa berpikir panjang Tamara langsung berlari keluar kamarnya . Tak peduli dengan hawa dingin yang menusuk sampai ketulang Tamara terus berlari tanpa menggunakan alas kaki . Tamara terus berlari di tengah malam gelap gulita tanpa ada penerang apapun kakinya mulai berlumuran darah akibat kakinya bersentuhan dengan aspal . Tamara tidak peduli seberapa jauh ia berlari , sebarapa dingin udara malam itu , hanya satu dalam pikirannya .Dimas yah hanya Dimas sesekali ia jatuh tersungkur . Namun ia bangkit kembali air matanya terus mengalir .
“Dimana Dimas !!??” Tanya Tamara panik saat tubuhnya telah berada di rumah sakit . Raka tidak percaya apa yang dilihatnya Tamara berjalan sendiri ditangah malam yang dingin tanpa alas kaki dan mantel ,
“Mei,kau yakin tak apa??”tanya Raka tak percaya apa yang dilihatnya
“Dimaana dia??” Tamara masih saja mencari Dimas yang tidak bersama Raka sekarang.
“Tenanglah Ra, dia dalam” tanpa berpikir panjag Tamara segera masuk keadalam ruangan dimana Dimas berada .
“Tamara ”ucap chanyeol lemah
“Kau kenapa Hah???” air mata Tamara langsung mengalir deras
“Kenapa kau kesini??lihat kakimu berdarah??buat apa kau datang kesini,kau bukan lagi milikku” ucap Dimas berusaha menahan air matanya . Tamara segera mendekat betapa bedanya Dimasnya sekarang , lemah, pucat , wajahnya kusut, dan ketampanannya mulai berkurang . Tamara segera memukul Dimas dan masih saja terus menangis
“Dasar bodoh,kenapa kau tidak terus terang “ tangisan Tamara semakin keras sangat Dimas segera menariknya kedalam pelukanya.
“Aku baik baik saja hanya saja penyakit ku kambuh tenanglah” ucap Dimas berusaha menenangkan kekasihnya dan berusaha untuk kuat di depan kekasihnya. Dimas segera melepas semua benda yang melekat dengannya entah apa itu . Dimas segera menggenggam  tangan Tamara dan membawanya ke sofa yang ada di pojok ruangan itu .
“Duduklah ” Dimas berusaha tersenyum untuk Tamara . dan pergi beberapa saat kemudian kembali membawa obat merah .
“Lihat kakimu berdarah , dasar gadis bodoh kenapa kau kesiini hanya untuk ini” Dimas segera mengobati kaki Tamara yang sedari tadi masih berlumuran darah . Tamara tidak bisa membendung air matanya . Apakah Dimas mengerjainya atau sedang menahan sakitnya ?? entahlah .
“Dasar kris , besok aku akan menghajarnya sampai babak belur beraninya membiarkan gadisku berlari tengah malam seperti ini” Dimas masih terus mengobati kaki Tamara , air  matannya itu berusaha ia sembunyikan ia tidak mau kalau Tamara mengetahui kerapuhanya sekarang .
“Nah, sudah selesai lain kali kalau kau berlari pakai sepatu” kekeh Dimas . Tamara hanya bisa menatapnya  sambil terus menangis . Dimas  tidak tega melihat Tamara menangis untuknya . perlahan Dimas mengapus air mata itu dengan lembut dan menatap Tamar dalam dalam , Dimas terus mengusap wajah itu .
“kenapa kau terlihat lain??” tanya Tamara
“Ini akibat aku putus darimu” kekeh Dimas. Dimas terus menatap Tamara dalam sejurus kemudian Dimas mencium Tamara dengan lembut . Lagi lagi membuat Tamara  merona dan tegang
“Kau selalu saja seperti ini” ucap Dimas  sambil tersenyum dan kembali mencium Tamara dan sangat lama .
“Pulanglah ini sudah sangat larut , nanti kris mencarimu” ucap Dimas terus menggengam tangan Tamara kuat dan mengelus rambut Tamara
“Kau yakin , kau tak apa??” tanya Tamara yang sudah mulai tenang
“Emm,besok aku boleh keluar dari tempat ini percayalah” Dimas masih saja berusaha tersenyum untuk kekasihnya itu
“Baiklah” Tamara kemudian beranjak berdiri
“Maafkan aku  , aku tak bisa mengantarmu”
“Tak apa “ Tamara segera berbalik tiba tiba Dimas  memeluknya dari belakang
“Aku mencintaimu Ra . sangat !!” ucap Dimas membuat Tamara merasakan hangat di tubuhnya
“Aku juga ” perlahan Dimas mengecup bibir,alis,mata dan hidung Tamara secra lembut . entah kenapa Tamara merasa sesuatu yang akan hilang .
“I LOVE YOU TAMARA” ucap Dimas tersenyum tak lama setelah itu Dimas terjatuh dari pelukan Tamra sontak saja Tamara langsung kaget dan jangtungnya tiba tiba berhenti berdetak
“Dimas...kau kenapa??”Tamara terus mengguncang tubuh kekasihnya itu yang sudah kaku .Namun Dimas tak meresponnya sedikit pun .
“Dimas jangan pergi..buka matamu  , kumohon” tangisan Tamara mulai meledak dengan sangat keras tenta saja Raka dan beberapa dokter berlari masuk untung menolong Dimas
“Tamara, kau baik baik saja ??” Raka  segera membantu Tamara untuk berdiri
“Bgaimana dia ??” Tamara segera menangis dalm pelukan Raka . Raka hanya bisa melimpahkan air matanya melihat sahabatnya telah pergi . dan tak lama kedua orang tua Dimas datang di tempat itu . Tamara tak percaya sebagian nyawanya pergi begitu saja .
.Tamara masih saja duduk termenung menghadap jendela , air matanya masih terus bercucuran keluar Ia ingin sendiri sekarang .
“kau didalam??” tanya kris dari luar .
“Kumohon kris biarkan aku sendiri” jelas Tamara namun kris tidak menghiraukan perkataan Tamara dan langsung masuk tanpa persetujuan Tamara
“Lihat dirimu, berhentilah menangis , dia tidak mungkin kembali . percuma Ra” kris kemudian menghapus air mata Tamara dengan sangat lembut
“Kumohon kris , jangan tinggalkan aku” Tamara segera memeluk kris dan meluapkan kesedihannya.
“ini” kris melepaskan pelukan Tamara ,dan menyodorkan sebuah kotak yang berukuran kecil serta satu buah kertas entahlah mungkin itu sebuah surat.
“Apa ini??” tanya Tamara
“Lihatlah,nanti kau juga akan mengetahuinya . ini dari Dimas,Raka memberikannya padaku ,kurasa aku harus keluar , kumohon jangan menangis lagi” kris kemudian meninggalkan Tamara . perlahan Tamara membuka kotak tersebut , terlihat dua buah cincin yang pernah ia kenakan bersama Dimas air matanya kembali mengalir . perlahan Tamara membuka surat pemberian Dimas untuknya
 To Tamara.
   Halo sayangku. Maafkan aku telah memutuskanmu aku sangat menyesal . disaat kau membaca tulisanku ini mungkin aku tak disampingmu lagi , dimana aku takbisa memelukmu lagi , menciummu lagi , dan menjemputmu kesekolah . Jaga kesehatanmu Ra. kau tau aku sangat sangat mencintaimu . maaf aku tidak bisa datang ke ulang tahunmu minggu depan . andai bisa  aku akan menghadiahkanmu seluruh bintang di langit . belajarlah yang giat . oh iya kuharap kau bisa bahagia dengan Kris hyung . kau tau aku sangat marah saat kris menciummu waktu itu . kau tau kan tanganku gatal jika tidak memukul orang . aku akan mengahajarnya jika aku bertemu dan beraninya mengambil sebagian hati gadisku kuharap nanti kita bertemu di tempat lain dan tersenyumlah setiap hari untukku dan aku akan bahagia di sini. kuharap kau memakai cincin ini dan berikan punyaku pada kris , Aku mohon . Kau tau aku mencintaimu sangat . sudahlah dadaku sesak , tanganku mulai keriting gara gara menulis untukmu , dan sampai kapan mataku lembab dan berair?? Dan kenapa kertasnya basah??kurasa atap rumah sakit ini bocor . dasar katanya rumah sakit mewah kok bocor . ah sudahlah lupakan .I LOVE YOU TAMARA
Dimas Tampan^^


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Semoga Bermanfaat
Semoga Hari Ini Lebih Baik Daripada Hari Kemarin

Redaksi Obrolan Kreatif Siswa Inovatif Smabar

Wavy Tail

Welcome to SMA Negeri 1 Barru



Animation


Selamat Menjelajah ....
Semoga Bermanfaat yah !!!











Animation

libr

Wavy Tail